“Jadi saya bukan hanya takut, tapi banyak hal menurut saya yang ada perempuan saja, perempuan bersuara aja gak di dengar. Man domination terjadi, apalagi di sini semuanya laki-laki,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, turut merespons soal pimpinan Komisi VIII DPR RI yang seluruhnya terisi oleh laki-laki.
Meski Komisi VIII DPR RI banyak terdominasi laki-laki, namun Arifatul mengaku nyaman dan mendapat dukungan.
“Ketika kita datang kok ternyata bersahabat sekali kemudian saya salaman dengan yang para perempuan-perempuan anggota dewan saya pikir support-nya luar biasa. Jadi melihat kebersamaan itu menjadi energi tersendiri buat kami,” ujarnya.
BACA JUGA: Debat Perdana Pilbup Magelang, Paslon Satria dan Progress Adu Visi-Misi, Singgung Angkatan Kerja Perempuan
Menurutnya, mereka juga memahami isu terkait perempuan dan anak. Sebab, para anggota dan pimpinan Komisi VIII itu juga memiliki istri dan anak.
“Kalau kita berbicara tentang perempuan dan anak harus berbicara dari hati. Lepas dari semuanya supaya bisa mencapai apa yang kita inginkan,” katanya.
“Ya paham sih, cuman perlu pendalaman. Jadi dari 16 pointers yang akan kita menjadi prioritas itu akan mereka perlu penjelasan lebih detil dari kita. Nanti akan dilanjutkan dalam diskusi bersama,” tandas Arifatul. (*)
Editor: Farah Nazila
