SEMARANG, beritajateng.tv – Kenangan pahit masih terbayang di benak Resi Yulianto saat menceritakan pengalamannya bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal ikan asal Cina.
Warga asal Tegal, Jawa Tengah, itu menjadi ABK sejak 2021 hingga 2023 di kapal Cina yang beroperasi di Oman. Nahasnya, Resi mendapat pengalaman buruk selama melaut; mulai dari diskriminasi, gaji yang tak kunjung dibayar, hingga bekerja tak sesuai perjanjian.
“Awalnya pekerjaan saya sebagai penarik ikan dan memilah ikan, tapi nyatanya di lapangan sasa jadi juru masak juga, dan tidak ada tambahan gaji,” katanya saat beritajateng.tv temui di Kota Semarang, belum lama ini.
Mulanya, Resi berkisah, ia mendapat tawaran dari salah satu agensi di Jakarta untuk bekerja sebagai ABK migran untuk perusahaan penangkap ikan Taiwan. Ia pun tergiur akan iming-iming gaji sebesar 600 dolar AS, atau setara dengan Rp9,1 juta per bulan.
BACA JUGA: Video Pekerja Migran Sektor Perkapalan Rawan Masalah
Merasa mendapat peluang pekerjaan dengan gaji layak, Resi pun langsung mengiyakan. Ia kemudian mengurus berbagai persyaratan administrasi. Setelah seluruh persyaratan selesai, ia kemudian berangkat pada tanggal 6 Januari 2021 ke Oman dengan kapal Cina itu.
Belum sempat merasakan indahnya bekerja di kapal, Resi langsung tertampar keadaan. Baru 6 bulan berlayar, Resi mendapat perlakuan tak adil dari bos-bosnya.