Scroll Untuk Baca Artikel
Kesehatan

Kolaborasi Pemprov Jateng dan Tanoto Foundation Tangani Stunting, Bangun Sistem Data Driven Decision Making

×

Kolaborasi Pemprov Jateng dan Tanoto Foundation Tangani Stunting, Bangun Sistem Data Driven Decision Making

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Pemprov Jateng dan Tanoto Foundation Tangani Stunting, Bangun Sistem Data Driven Decision Making
Tanoto Foundation menyerahkan data inovasi percepatan pencegahan dan penurunan stunting kepada Pemprov Jateng dan empat kabupaten kota di Jawa Tengah. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berkolaborasi dengan Tanoto Foundation membangun sistem data driven decision making dalam menangani stunting di empat kabupaten/kota.

Data driven ini menjadi langkah penanganan stunting yang lebih tepat sasaran.

Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Jateng, Sumarno mengatakan, kondisi stunting di Jateng secara angka memang sudah turun namun belum signifikan.

Pihaknya pun mengapresiasi langkah Tanoto Fondation yang ikut berkontribusi mendampingi Jateng dalam penurunan angka stunting. Menurut dia, problem dalam penanganan stunting adalah data.

BACA JUGA: Siapkan Generasi Emas, Pemkot Semarang Gandeng Akademisi Tangani Stunting

“Mudah-mudahan ada data yang lebih presesi. Kalau datanya presesi, kami mengintervensi jelas. Angka berapapun, kita tidak alergi angka yang penting by name by address ada. Sehingga, kami dengan teman-tema kabupaten/kota lebih intervensi yg lebih presesi,” jelas Sumarno.

Hal ini ia sampaikan usai membuka Lokakarya Diseminasi Praktik Baik Inovasi untuk Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting, di Semarang, Selasa, 15 April 2025.

Upaya yang Tanoto Fondation lakukan, lanjut dia, menjadi salah satu strategi akselerasi penurunan stunting.

Sumarno mengakui, penurunan angka membutuhkan waktu. Namun, hal yang jauh lebih penting adalah mencegah tumbuhnya angka stunting dengan intervensi kepada ibu hamil dan calon pengantin.

“Kendala di lapangan selain masalah data, kesadaran masyarakat. Orang kadang tidak mau di anggap anaknya stunting. Itu agak susah. Kita intervensi butuh upaya untuk di,sadarkan,” paparnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Respon (1)

Tinggalkan Balasan