“timbul gejolak dalam diri saya, karena lukisan yang dihasilkan dari sebuah kisah yang dialami oleh mungkin masyarakat indonesia dapat merefleksikan betapa menyedihkannya alam alam indonesia saat ini. Yang makin tahun makin rusak karena manusianya itu sendiri,” ujar Rochman.
Buku tersebut merupakan 11 cerpen pemenang dalam pekan lomba cerpen climate fiction yang diselenggarakan oleh WALHI Jateng dan diikuti oleh sekitar 550 orang. Dari kegiatan lomba menulis cerita pendek climate fiction tersebutlah terpilih sebanyak 11 karya cerita pendek terbaik yang akhirnya dibukukan menjadi satu buku.
Melalui buku tersebut, 13 perupa yang terlibat dibebaskan untuk memilih salah satu judul dari cerpen yang terdapat pada buku dan berusaha memvisualisasikan melalui sebuah lukisan. Lukisan tersebut akan bersama-sama dibuat oleh perupa pada 1 Juni 2022 di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).
Sebelum acara dimulai, para perupa melakukan diskusi dengan Walhi Jateng mengenai kondisi lingkungan di Jawa Tengah saat ini, untuk menambah informasi dan inspirasi para perupa dalam membuat karya lukisan dan pasca melukis, para perupa kembali berkumpul untuk menyampaikan perasaan mereka setelah membuat karya lukisan.
Pameran ini dilaksanakan sejak tanggal 1 – 5 Juni 2022, bertempat di Art Space Dewan Kesenian Semarang (Dekase) Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang dan akan dipamerkan pada hari puncak peringatan Hari lingkungkungan hidup di Open Teater TBRS pada 5 Juni 2022.
Melalui kegiatan ini diharapkan bahwa kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap isu dan keadaan lingkungan yang sedang krisis sekarang. (Ak/El)