Setiap balai, kata Hanung, ada 100 orang yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Bina Marga.
Akui kerusakan jalan terparah ada di Jawa Tengah bagian timur, Hanung minta warga sabar jika mau jalan yang bagus, singgung anggaran
Lebih lanjut, Hanung merinci daerah dengan kerusakan jalan provinsi yang paling banyak. Daerah pertama yang ia sebut ialah Jawa Tengah bagian timur seperti Kabupaten Jepara, salah satunya ruas Jepara-Keling.
Hanung menegaskan, penambalan dan pemeliharaan rutin sudah sering berlangsung di wilayah Jepara. Namun, pemeliharaan dan penambalan itu ia akui tak memenuhi ekspektasi warga sekitar. Ia pun menyinggung soal keterbatasa dana.
“Tapi teman-teman sudah [melakukan penambalan] di sana. Tapi mungkin masyarakat penginnya bagus, kalau bagus ya sabar, kita nunggu dana yang ada,” tegas dia.
Kendati begitu, Hanung menjamin DPUBINMARCIPKA maupun Kelompok Masyarakat Bina Marga bergerak cepat memperbaiki lubang maupun kerusakan lainnya.
BACA JUGA: Tinjau Banjir Tlogosari Kulon, Dewan Dorong Pemkot Benahi Saluran dan Tinggikan Jalan
“Tapi teman-teman juga responsnya cepat kalau ada genangan air, kalau ada lubang-lubang yang ada itu langsung tambal,” ungkap dia.
Warga Jawa Tengah pun bisa melaporkan jika mendapati kerusakan jalan. Salah satunya melalui aplikasi Jalan Cantik.
Pihaknya menjamin seluruh media sosial DPUBINMARCIPKA Jawa Tengah responsif dalam menanggapi kerusakan jalan tersebut.
“Lapornya bisa lewat aplikasi Jalan Cantik, lewat Instagram DPUBINMARCIPKA, Facebook, bisa pakai semua kanal media sosial. Dan juga LaporGub itu paling banyak pelapor pakai,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi