“Tetapi harus kita ingat bahwa yang namanya kegiatan ekonomi itu ada penyedia dan pengguna. Kalau kita pilih simpan pinjam, kemudian ternyata dalam bisnisnya tidak laku. Ya nanti yang akan menanggung kegiatannya adalah koperasi itu sendiri,” sambung Agustina.
Ia juga mengingatkan bahwa koperasi harus sesuai kebutuhan riil warga. Untuk memacu antusiasme masyarakat, nantinya Agustina ingin memberikan apresiasi berupa hadiah bagi Koperasi Merah Putih yang berjalan baik.
“Kita buat lomba, nanti hadiahnya berupa bantuan permodalan jika koperasinya ini paling bagus,” kata Agustina mendapat riuh tepuk tangan para lurah dan camat yang hadir dalam rapat tersebut.
Agustina juga memastikan, skema pembiayaan koperasi Merah Putih di Kota Semarang akan memperoleh dukungan dari Bank Jateng. “Bank Jateng ini hadir secara khusus. Ini waktunya Bank Jateng berbakti kepada masyarakat Kota Semarang,” tambahnya.
Di akhir arahannya, Agustina menegaskan bahwa pembentukan koperasi bukan sekadar formalitas, tetapi harus disertai komitmen untuk menggerakkannya secara nyata.
“Jadi jangan cuma bentuk ya, tetapi juga komitmen untuk memajukan koperasi. Saya kira ini adalah hari yang menandai kita bergegas menahan kapitalisme yang sedang merajalela di dalam sendi-sendi perekonomian kita,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah