SEMARANG, beritajateng.tv – Sulitnya membangun rumah baru di Kota Semarang menjadi alasan utama para developer mencari daerah penyangga Kota untuk membuat hunian. Kabupaten Kendal pun menjadi salah satu lokasi pilihan pembangunan rumah subsidi.
Meskipun jaraknya cukup jauh dan memakan waktu, namun hunian yang berlokasi di daerah penyangga Kota Semarang sangat masyarakat minati.
Ketua Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Eko Purwanto mengaku daerah-daerah penyangga Kota Semarang, seperti Mranggen, Ungaran, Kendal, dan daerah penyangga lain menjadi pilihan developer. Khususnya, developer yang bergerak pada pengembangan hunian skala kecil.
“Tanah-tanah yang bisa dibebaskan itu ya di daerah tersebut. Kalau di Kota Semarang sudah sangat minim, kalau ada pun susah untuk diolahnya,” ucap Eko saat ditemui di Hotel Ciputera, Jumat, 12 Agustus 2023.
Menurutnya, hunian di perbatasan Semarang Barat seperti Kendal menjadi yang paling banyak orang cari. Bukan tanpa alasan, perbatasan Semarang wilayah barat memang terkenal sebagai kawasan industri.
Bahkan, hunian di area Kendal menjadi incaran terbanyak pada Jateng Tapera Expo sebagai ajang pameran rumah subsidi terjangkau.
“Yang paling banyak orang cari untuk wilayah Semarang itu di Semarang Barat. Itu kawasan industri, hampir 60 persen orang. Itu gabung sama industri Kendal sama Semarang Barat,” bebernya.
Konsumen rumah subsidi Kendal paling banyak dari Kota Semarang
Meskipun penyerapan rumah subsidi tertinggi jatuh pada Kabupaten Kendal, namun Eko mengungkap konsumennya adalah penduduk asli Kota Semarang yang memang bekerja di Kota Atlas tersebut.
“Penyerapan tertinggi itu Kabupaten Kendal untuk rumah subsidi, tapi pangsanya itu orang (Kota) Semarang, semua yang bekerja di (Kota) Semarang,” sambungnya.