“Kalau melakukan penggemukan, tidak pengadaan fungsi, saya kira 100 hari pertama kalau dijadikan target akan sulit tercapai. Mereka akan mengurusi hal yang bersifat teknis seperti kop surat, pembagian jobdesk antarkementerian. Sebab ada kementerian yang dilembagakan dan badan lembaga yang di-kementerian, itu kan gak gampang, satu tahun gak bisa dilihat hasilnya,” terangnya.
Oleh sebabnya, NHS justru menyarakankan adanya pengurangan jumlah kementerian. Dengan catatan, tetap ada penguatan struktur pada sekretariatnya.
Lebih lanjut, NHS pun turut menanggapi pembekalan ratusan tokoh yang di gadang-gadang menjadi calon menteri dan calon wamen di kediaman Prabowo Subianto sejak Rabu, 16 Oktober 2024.
“Kalau kita lihat zaman Pak Habibi, begitu hari ini dia ditunjuk sebagai pengganti Pak Harto, maka beberapa jam kemudian, gak ada 1×24 jam, dia langsung melantik menteri-nya. Menteri-menteri itu sangat efisien dan bekerja dengan sebaik-baiknya,” jawabnya.
BACA JUGA: Heboh Dugaan Akun Lawas Gibran di Medsos Nyinyir Prabowo, Pendiri Kaskus Kini Buka Suara
Bagi NHS, tanpa adanya pemanggilan menteri beberapa hari sebelum pelantikan Prabowo-Gibran pun tak masalah. Poin pentingnya, kata NHS, justru menyampaikan kepada masyarakat soal apa isi pembicaraan pada saat pertemuan tersebut.
“Audiensi menteri perlu di sampaikan, kenapa harus melakukan ini, sedikit negara yang punya tradisi ini. Poin besarnya, publik perlu diyakinkan untuk apa ini semua, kenapa harus dilakukan audisi seperti ini,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila