Menurut Diyan, Paimo terkenal sebagai sosok yang baik, dermawan, dan dekat dengan warga sekitar. Paimo juga sering membantu kegiatan warga.
“Baik, orangnya juga saling membantu, support sama tetangga sebelah. Misal ada event atau kegiatan dia bantu donasi. Saya pribadi kehilangan sosok Pak Paimo juga,” kenangnya.
Keluarga teruskan usaha Leker Paimo
Selama masa sakit dan mendapatkan perawatan, usaha Leker Paimo tetap berjalan seperti biasa. Sebab, Paimo memang telah meneruskan estafet pengelolaan usaha ke istrinya dan para karyawan.
Sementara itu, Adi Sasongko, adik ipar almarhum, mengatakan bahwa usaha Leker Paimo akan tetap berlanjut. Namun, dalam waktu dekat akan tutup sementara selama masa berkabung tujuh hari.
“Akan tetap buka, tapi setelah tujuh hari, soalnya Pak Paimo abis meninggal. Bukanya setelah tujuh hari baru buka lagi,” katanya.
BACA JUGA: Viral Lekker Paimo Semarang, Penjual Galak Tapi Laris Banget!
Adi menambahkan, selain terkenal sebagai pemilik usaha kuliner legendaris yang sukses, Paimo juga adalah pribadi yang sederhana dan dekat dengan keluarga serta para karyawannya.
“Baik sama saudara-saudaranya. Semua karyawan dia ajarin. Walau saya jarang ke sini pasti merasa kehilangan,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi