SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah angkat bicara soal dugaan piagam palsu lomba Marching Band internasional milik SMPN 1 Semarang.
Meskipun pelatih Marching Band SMPN 1 Semarang sudah membuat surat pernyataan bahwa piagam tersebut tak absah atau palsu, namun Disdikbud Jawa Tengah belum memutuskan secara final.
Kepala Disdikbud Jawa Tengah, Uswatun Hasanah mengaku, dugaan piagam palsu itu sedang dalam tahap klarifikasi Inspektorat. Hal itu Uswatun sampaikan saat beritajateng.tv temui langsung di kantornya, Senin 1 Juli 2024 sore.
“Kaitan dengan piagam atau yang lain itu kan masuknya dalam dokumen pendukung dalam jalur prestasi. Sedang dalam proses klarifikasi dari Tim APIP Inspektorat,” jelasnya.
Dalam proses klarifikasi itu, kata Uswatun, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang dan pihak terlibat lainnya. Pihak terduga, salah satunya pelatih club marching band juga tak luput dari proses tersebut.
BACA JUGA: Tak Perlu ke Sekolah, Begini Cara Daftar Ulang PPDB SMP Kota Semarang 2024, Bisa Lewat Online!
Uswatun pun belum dapat berkomentar banyak selain imbauan untuk menunggu hasil klarifikasi.
Apakah piagam prestasi tingkat internasional itu akan mengantarkan puluhan siswa SMPN 1 Semarang masuk SMA/SMK pilihan, Uswatun enggan menjawab.
“Kami belum bisa menyampaikan itu. Yang jelas pokoknya saat ini kita belum tahu hasilnya. Nanti hasilnya seperti apa, begitu diumumkan akan muncul. Masih ada proses daftar ulang sambil menunggu hasil klarifikasi APIP,” bebernya.
Tak hanya itu, Uswatun pun tak memberi jawaban pasti apakah puluhan peserta Marching Band asal SMPN 1 Semarang itu mendapat sanksi berupa penolakan masuk SMA/SMK pilihan.
Uswatun enggan ungkap siswa yang gunakan piagam palsu
Menariknya, Uswatun masih meyakini piagam palsu itu dugaan semata. Jawaban itu ia paparkan saat ia mendapat pertanyaan terkait jumlah calon peserta didik (CPD) yang mendaftar jalur prestasi menggunakan piagam tersebut.
“Masih dalam proses penelusuran, kita gak mau menduga-duga. Piagam saja dugaan palsu, apalagi nanti di mana-mana, kita gak tahu itu di mana saja,” beber Uswatun.