“Tulisannya lebih sederhana, diharapkan masyarakat seneng. Nanti tidak ada lenggok-lenggoknya, lurus tapi kelihatan bagus,” ucapnya.
Ali memastikan, tidak ada penambahan anggaran atas diubahnya desain landmark Simpanglima. Itu sudah menjadi konsekuensi dari pihak ketiga untuk mengikuti permintaan Pemerintah Kota Semarang. Pihak rekanan harus menyelesiakan sesuai anggaran yang telah dipatok. Dia menargetkan, landmark Simpanglima bisa rampung awal februari.
“Kami tidak menambah anggaran. Itu fatal, tidak boleh. Kalau keliru itu konsekuensi, harus mengikuti permintaan kami,” terangnya.
Sebelumnya, renovasi Lapangan Pancasila Simpanglima dianggarkan sebesar Rp 200 juta. Simpanglima merupakan ikon Kota Semarang. Selama ini masyarakat mengenal kawasan tersebut merupakan Simpanglima.
Namun sebenarnya, lapangan yang berada di tengah bundaran itu bernama Lapangan Pancasila. Agar masyarakat mengetahui hal itu, pihaknya menambah landmark berupa tulisan Lapangan Pancasila. (Ak/El)