Nana berharap, BKK Si-Manis Mart dapat mereplikasi Si-Manis Mart yang sudah ada. Harapannya, bisa memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen. Selain itu, menjadi penyeimbang atau penjaga stabilitas harga, khususnya untuk komoditas volatile food.
Ia berharap lebih banyak daerah yang mereplikasi took model tersebut. Setidaknya setiap kabupaten/kota memiliki satu Si-Manis Mart.
“Kita harapkan BKK Si-Manis Mart ini dapat menjaga kestabilan harga di pasar maupun di kalangan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyatakan, BKK Si-Manis Mart tidak hanya menjadi penyeimbang dan menjaga stabilitas harga, kios tersebut juga akan menjadi pembeli hasil panen petani. Setelah itu, mendistribusikan atau mencarikan pembeli agar nilai tukar petani tetap terjaga. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.