Semuanya terdata secara nama dan alamat yang ditarik dari dinas kesehatan kabupaten/kota sampai dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Program ini juga telah melibatkan seluruh komponen dokter spesialis di seluruh rumah sakit dinas kesehatan, rumah sakit kabupaten/kota, rumah sakit swasta.
Bahkan dokter spesialis rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan RI juga dilibatkan. “Jadi, together we can (bersama kita bisa),” tandas Ahmad Luthfi.
Sementara itu, Wamenkes RI, Benjamin Paulus Oktavianus menilai program Speling bisa diduplikasi di daerah lain. Karena sejalan dengan program Presiden RI, Prabowo Subiyanto.
Dalam hal ini program CKG, yang saat ini juga sudah berjalan di masyarakat. Bahkan program Speling lebih bagus, karena melibatkan dokter spesialis yang datang jemput bola hingga di tingkat desa.
“Ini lebih lengkap, karena tadi saya lihat layanannya ada dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, dokter ahli jiwa dan layanan rontgen,” jelasnya.
BACA JUGA: Ingin Memberdayakan Masyarakat, Ahmad Luthfi Canangkan Program Kecamatan Berdaya
Benjamin juga respek dengan program Speling ini, karena masyarakat bisa tahu lebih dini penyakit yang mereka alami sebelum terlanjur parah. Sehingga penanganan bisa terlaksana lebih cepat.
Karena untuk deteksi dini serta antisipasi juga bisa lakukan langsung melalui konsultasi dengan dokter spesialis. Sehingga layananya juga memang lengkap.
“Program ini lebih dari yang kami bayangkan di Kemenkes. Sehingga kalau bisa, apa yang berlangsung di Jawa Tengah ini juga bisa terlaksana secara nasional,” tegas wamenkes.
Salah seorang warga Blotongan, Diar Maya Sintala mengaku terbantu oleh program Speling tersebut. Karena memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
Terlebih, layanan program ini juga lengkap dan semakin mendekatkan kepada masyarakat. “Bahkan semuanya juga gratis,” tambahnya. (*)
Editor: Farah Nazila













