SEMARANG, beritajateng.tv – Alunan dentang logam terdengar nyaring di kompleks Sekolah Mataram Semarang, Jumat, 1 November 2024 siang.
Suara itu berasal dari belasan guru Sekolah Mataram yang memainkan satu set alat karawitan. Tiap hari Jumat siang, selepas mengajar, mereka berlomba-lomba untuk berlatih karawitan.
Para guru ini jelas tak punya pengalaman memainkan karawitan sebelumnya. Ada guru yang terbiasa mengajar bahasa Inggris, juga ada guru yang tak bisa berbahasa Jawa.
Meski begitu, semuanya tampak antusias dalam berlatih bersama. Bahkan, mereka menamai diri mereka sebagai Kelompok Djiwa Laras.
“Selama ini guru hanya olah pikir saja, dengan belajar karawitan ini bisa olah rasa, sekaligus ini kesenian jadi guru nguri-uri kebudayaan Jawa,” jelas Koordinator Djiwa Laras, Sri Sugianto kepada beritajateng.tv.
BACA JUGA: Sarpras Terbatas, SDN Kaligawe Semarang Pinjam Laptop Pribadi Guru dan Sekolah Lain untuk ANBK
Ia menyampaikan, Sekolah Mataram memiliki satu set alat karawitan sejak lama. Hanya saja, para guru baru mulai berlatih selama dua bulan terakhir.
Harapannya, di tengah kesibukan mengajar, para guru juga bisa sedikit berkarya. Syukur-syukur, bisa tampil di pertunjukkan seni internal sekolah.