“Ini akan dimajukan ke tingkat nasional. Dan untuk tahun depan akan kami kategorikan khusus anak dan remaja. Yang pasti Festival Dalang Cilik tahun depan bakal lebih keren lagi,” ucap Sarosa.
Festival Dalang Cilik geliatkan kegiatan seni di Kota Semarang
Sarosa menyebut, peminat wayang kulit dari kalangan anak-anak semakin banyak. Penjajakan usia dalang yang awalnya berusia 18 tahun kemudian pihaknya turunkan untuk menjaring lebih banyak pedalang muda.
“Anggapan bahwa pewayangan adalah kesenian yang kaku ini disangkal dengan masih banyaknya anak-anak yang mau belajar pedalangan,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso, menyampaikan bahwa kesenian wayang kulit harus dikenalkan sejak dini kepada generasi muda sebagai ipaya pelestarian kebudayaan.
Menurutnya, semua pihak wajib untuk mengapresiasi, mendukung, serta mendampingi generasi muda untuk dapat mengembangkan potensi diri khususnya pada nguri-nguri budaya.
“Siapa pun, dari 10 ini nanti, terlepas dapat juara atau tidak, tetep kita support untuk mengembangkan talenta, untuk nguri-nguri budaya. Jangan sampai Kota Semarang yang memiliki Ki Narto Sabdo sampai melupakan jati diri. Kami berharap mereka dapat meneruskan perjalanannya,” harapnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi