Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Reboisasi

×

Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Reboisasi

Sebarkan artikel ini
ketua DPRD jateng sumanto
Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto, saat dijumpai di Hotel Frontone HK Resort, Kota Semarang, Rabu, 22 Januari 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Bencana longsor yang menimpa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan turut menuai sorotan Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto.

Sebelumnya, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyatakan pasca terjadinya longsor, reboisasi atau penanaman kembali harus segera di lakukan. Menanggapi itu, Sumanto menyinggung Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) oleh DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Sumanto mengungkap, upaya untuk reboisasi itu sudah tertuang dalam Perda RTRW tersebut. Hal itu Sumanto sampaikan saat beritajateng.tv jumpai di Hotel Frontone HK Resort, Kota Semarang, Rabu, 22 Januari 2025.

Dalam Perda RTRW itu, kata Sumanto, menerangkan bahwa jangan ada lagi pengurangan lahan hutan, tanah, maupun pertanian di Jawa Tengah untuk kebutuhan industri.

“Kita dalam RTRW sudah kencang menyampaikan bahwa tanah, hutan, pertanian, itu biar tidak ada pengurangan untuk lahan industri dan sebagainya, dari tahun kemarin dibandingkan RTRW sekarang malah tambah,” ungkap Sumanto.

BACA JUGA: Tanah Longsor dan Banjir Jadi Ancaman di Wilayah Jateng Ini, BMKG Imbau Warga Waspada

Oleh sebabnya, Sumanto mendukung agar reboisasi segera di terapkan jika evakuasi bencana longsor telah rampung, agar kejadian serupa tak terulang lagi.

“Penghijauan harus kita galakkan terus, kalau gak begitu ke depannya akan semakin banyak, harus begitu penanggulannya, banjir itu salah satu penaggulangannya dengan menanam pohon kembali,” tegas Sumanto.

Sumanto sebut longsor dan banjir di Pekalongan konsekuensi dari musim penghujan

Lebih lanjut, menyikapi longsor dan banjir di Pekalongan, Sumanto menyebut hal itu sebagai konsekuensi dari musim penghujan. Terlebih, BMKG memprediksi musim hujan sedang-lebat yang menerjang daerah Jawa Tengah, tak terkecuali Pekalongan.

“Ya ini kan namanya musim penghujan, BPBD sudah kita koordinasikan untuk segera mengevakuasi. Tentunya ini jadi konsekuensi kita bahwa setiap ada pergantian musim ada bencana banjir, tanah longsor, dan sebagainya. Kita harus mulai memetakan kembali yang kemarin sudah di lakukan, ke depannya setiap ada bencana kita sudah sigap dan siap,” jelas dia.

Sumanto menegaskan, upaya preventif atau pencegahan menjadi yang paling utama dalam menyelesaikan masalah kebencanaan. Tersusul oleh kecepatan dalam penanganan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan