Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Mahasiswa KKN UPGRIS Ajak Anak-Anak Desa Rowosari Bikin Totebag Ecoprint

×

Mahasiswa KKN UPGRIS Ajak Anak-Anak Desa Rowosari Bikin Totebag Ecoprint

Sebarkan artikel ini
KKN UPGRIS
Mahasiswa KKN UPGRIS Desa Rowosari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal berfoto bersama anak-anak usai memberikan pelatihan pembuatan totebag ecoprint, belum lama ini. (Tim KKN UPGRIS)

Tak hanya itu, pelatihan ini untuk meningkatkan kreativitas anak-anak dalam pembuatan motif pada totebag dengan teknik ecoprint.

Ecoprint merupakan teknik memberi warna dan motif pada kain, kulit, atau bahan lainnya dengan menggunakan bahan alami. Bahan alami yang umum dalam ecoprint biasanya berasal dari tanaman yang meliputi beragam jenis daun dan bunga yang memiliki corak dan warna yang khas.

Totebag ecoprint dihiasi dengan corak cantik yang dihasilkan dari daun, bunga, dan bahan alami lainnya. Totebag ini tidak hanya memiliki keindahan visual yang menawan, tetapi juga menjadi simbol keanekaragaman alam dan pentingnya melestarikan lingkungan.

Terdapat dua metode dalam pembuatan ecoprint, yaitu metode iron blanket dan metode pounding. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN UPGRIS dan anak-anak Dusun Kesatrian menggunakan metode pounding dalam pembuatan ecoprint pada media totebag.

Mahasiswa KKN UPGRIS ajarkan bikin totebag bernilai tinggi

Metode pounding ini dengan cara memukulkan daun atau bunga ke atas totebag menggunakan palu. Palu dipukulkan pada daun yang diatas totebag yang ditutup dengan plastik untuk mengekstrak pigmen warna. Teknik memukul berlangsung dari pinggir daun kemudian mengikuti alur.

Anak-anak sangat antusias dan senang dalam proses pembuatan totebag ecoprint  ini. Mereka membuatnya dengan memilih dedaunan dan bunga.

BACA JUGA: Mahasiswa KKN UPGRIS Gelar Sosialisasi Pembuatan Ecobrick

Penanggung jawab kegiatan, Fajar Hidayatullah berharap pelatihan pembuatan totebag ecoprint ini dapat menambah pengetahuan anak-anak Dusun Kesatrian.

Yaitu dedaunan dan bunga yang awalnya mereka anggap biasa saja ternyata bisa menghasilkan pigmen warna untuk membuat motif yang indah pada totebag.

“Semoga pelatihan ini membuat anak-anak mampu menciptakan produk totebag yang bernilai jual tinggi dan ramah lingkungan,” pungkasnya. (*)

Editor: Ricky Fitriyanto

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan