SEMARANG, beritajateng.tv – Makam pahlawan pergerakan bangsa, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, di kompleks pemakaman umum Watu Ceper, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang kini punya “tetenger” baru.
Tetenger tersebut berupa patung setengah badan yang terbuat dari perunggu. Patung itu terpasang menghadap gerbang kompleks pemakaman keluarga dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.
Patung seberat hampir 1 kuintal ini merupakan karya seniman patung Nugroho Adi. Ia mempersembahkan patung itu khusus kepada perwakilan keluarga dr. Tjipto Mangoenkoesoemo melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
Prosesi penyerahan dan pemasangan patung ini dikemas dalam kirab budaya bertajuk “Mewarna Citranira Ambarawa” oleh Kelompok Seniman Ambarawa (KSA) dan Sanggar Hanoman Art bertepatan pada hari lahir dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Selasa, 4 Maret 2025.
Kirab dimulai dari Taman dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa, menuju ke kompleks makam Watu Ceper di lingkungan Tanjungsari, Kelurahan Kupang.
Rangkaian kirab terdiri dari sapu regel, barisan kemenyan, senthir dan bunga tabur, barisan bergadha Mataram, barisan pengusung tandu patung dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, barisan tosan aji, Forkompimda, Forkopimcam pamong budaya dan keluarga pematung Nugroho Adi.
Selain itu, barisan kades/lurah se-Kecamatan Ambarawa, barisan keluarga besar trah dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, serta barisan komunitas Ambarawa.
Serah terima patung berlangsung di depan gerbang utama pemakaman umum Watu Ceper. Prosesi bermula dari penyerahan pihak keluarga seniman patung Nugroho Adi kepada Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Selanjutnya, Bupati Semarang menyerahkannya kepada perwakilan keluarga besar dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Titik Widyana. Lantas, berlanjut pemasangan di gerbang utama kompleks makam dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.
Tanggapan Bupati Semarang atas tetenger anyar makam pahlawan dr. Tjipto
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang berterima kasih kepada Nugroho Adi yang telah mendedikasikan karyanya untuk keluarga besar dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.
Respon (2)