Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya HidupHeadlineNews Update

Makna Hari Ibu Bagi Mbak Ita

×

Makna Hari Ibu Bagi Mbak Ita

Sebarkan artikel ini
Plt Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menunjukkan hasil masakannya. /Foto: Ellya.

“Masalah rumah tangga masih bisa kok dilakukan. Masak juga masih, tapi jarang update lagi di Instagram. Bagi saya dirumah tetap seorang ibu, pagi-pagi harus menyiapkan sarapan untuk anak dan suami. Masak merupakan salah satu hobi saya,” ujar Mbak Ita sambil tertawa.

Untuk menu masakan pagi, Mbak Ita mengaku memilih memasak menu simple namun sehat. Misalnya sayuran, daging dan ikan. Setelah pulang bekerja, Mbak Ita menyempatkan diri untuk menyiapkan bahan-bahan masakan yang akan dimasak pada pagi harinya.

“Kalau masaknya sih yang ringkes ya, sayur atau ikan dan daging. Setelah pulang kerja sih biasanya menyiapkan bahan, pagi tinggal masak. Kalau anak saya tidak sempat sarapan, pasti masakan saya akan dibuat bekal,” tambahnya.

Tiga bulan terakhir, Mbak Ita menjabat sebagai Plt Wali Kota Semarang, menggantikan Hendrar Prihadi. Mbak Ita pun dalam waktu dekat akan dilantik secara definitif, ia pun kini memegang pucuk pimpinan tertinggi di Pemkot Semarang.

Meski begitu, Mbak Ita menegaskan jika Hendi-Ita adalah satu kesatuan saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Untuk itu, dirinya memastikan jika visi dan misi dalam kampanyenya dan program yang sudah dilakukan oleh Hendrar Prihadi tetap akan dilanjutkan.

“Bedanya mungkin dari style ya. Kalau ibu-ibu kan pasti criwis, tapi dalam kebijakan tidak ada perbedaan. Tentu saja ada satu hal yang dinamis, misalnya dalam pengelolaan dan treatment yang berbeda,” tuturnya.

Untuk hobi berkebun dan bercocok tanam, Mbak Ita mengaku masih melakukan hobi urban farming yang ia lakukan di pekarangan rumahnya. Disaat senggang, Mbak Ita juga memanen sendiri buah ataupun sayur yang ia tanam.

“Hobi itu masih lah, kemarin saya panen padi lho. Ngerawat juga masih, tapi ya hanya serumah saja yang panen. Kalau dulu kan mengundang komunitas atau yang lainnya untuk panen dan mengajari mereka berkebun,” tuturnya.

Meski sibuk dan memiliki segudang kegiatan, Mbak Ita tetap memiliki waktu untuk memanjakan diri alias Me Time. Baginya bisa berkumpul dengan suami dan anak adalah sebuah kenikmatan.

“Me Time lainnya ya kadang pijet dan kerokan, selain itu bangun agak siang kalau weekend nggak ada agenda. Simpel ya, tapi bagi saya itu me time dan membuat saya tidak lagi lelah meskipun banyak kegiatan,” tutupnya. (Ak/El)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan