Ia juga bersama dengan nelayan tambak kala waktu senggang atau saat liburan sekolah selalu mengisi aktivitas tanam mangrove. Hal tersebutlah yang mendorong kecintaan dan kepeduliannya terhadap alam khususnya di pesisir laut.
“Saya bersama kelompok tani yang bergerak di bidang pemberdayaan lingkungan hutan mangrove terbiasa. Dengan pola hidup yang kesehariannya selalu menanam dan menanam, agar alam tidak bertambah rusak,” katanya.
Menanam mangrove, lanjut anak bungsu ini, merupakan pertahanan terakhir dari bencana abrasi dan ombak besar. Di mana pohon mangrove merupakan pohon yang mampu memecah ombak agar tidak sampai di pemukiman warga. Oleh sebab itu dirinya mengajak para generasi muda yang lainnya agar ikut serta menanam mangrove yang manfaatnya sangat besar sekali.
“Selain berfungsi sebagai pemecah ombak, mangrove juga bisa bermanfaat sebagai bahan makanan, jadi ada nilai ekonomisnya,” ucap Chelsea.
Rutin Tanam Mangrove
Kepala Desa Surodadi, Agus Supriyanto mengapresiasi positif apa yang sudah generasi muda di desanya lakukan. Dengan ikut menjaga alam dan lingkungan demi kelangsungan kehidupan manusia dan turut serta aktif bersama kelompok tani menanam mangrove.
“Bangga saya terhadap anak muda yang mau dan peduli terhadap lingkungan. Jadi saya acungkan jempol untuk seluruh muda mudi desa Surodadi,” tegas Agus Supriyanto.
Bertepatan tanggal 28 Oktober 2023 orang nomor satu di desa Surodadi mengajak kepada para seluruh warganya tidak hanya pemuda saja. Untuk tetap melestarikan alam dan menjaga lingkungan. “Kalau selalu menjaga dan melestarikan alam, maka alam juga ikut menjaga kita,” pungkas Kades Surodadi.(*)
Editor: Elly Amaliyah