Ngasbun menilai, orang tua tidak cukup percaya diri jika hanya mengandalkan nilai, prestasi, atau data-data yang ada. Sehingga, mereka menempuh langkah-langkah yang tidak benar.
“Ini ironis sebenarnya, karena terjadi di lingkungan pendidikan. Ironis karena sesungguhnya pendidikan itu salah satu tujuan pentingnya membentuk karekter kepribadian yang baik,” sesalnya.
Ia memahami jika setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Yang mana bertujuan agar membentuk karakter anaknya menjadi pribadi yang baik.
Akan tetapi, Ngasbun menyayangkan karena mereka menempuhnya dengan cara yang melanggar ketentuan. Hal itu jelas tidak selaras dengan semangat pendidikan.
“Ketika kita menginginkan pembentukan karakter yang baik kepada anak-anak tapi cara masuknya tidak baik, tentu kontradiktif dan ironis,” pungkas Ngasbun. (*)
Editor: Farah Nazila