“Setiap harinya ada sekitar 50 orang yang datang berziarah. Jumlah peziarah semakin naik ketika hari Sabtu dan Minggu,” katanya.
Suwarno mengungkapkan, para caleg atau peziarah lebih banyak yang datang pada hari-hari tertentu. Seperti Jumat Kliwon, Jumat Pahing dan malam Jumat Pon.
“Datangnya ke sininya ya nggak pasti, kadang siang, kadang malam. Ada juga tim sukses caleg dan utusan bupati maupun walikota untuk meminta izin bermunajat semalam suntuk,” jelasnya.
Tidak hanya caleg dari dalam Kota Semarang
Lebih lanjut, Suwarno menyebut bahwa Ki Ageng Pandanaran sebagai pendiri Kota Lumpia tidak hanya terkenal di masyarakat Kota Semarang saja. Pasalnya, sejauh ini tak sedikit peziarah atau caleg yang datang berasal dari luar Semarang.
BACA JUGA: Viral Warga Protes Rumahnya Ada Stiker Caleg Tanpa Izin Malah Kena Somasi
Tak hanya dari sekitar Pulau Jawa, para peziarah juga ada yang datang dari luar Pulau Jawa. Seperti dari Bengkulu, Sumatera, hingga Kalimantan.
“Ada yang mengaku dari keluarga kerajaan Brunei Darussalam juga. Orang-orang luar kota misal lagi plesiran ke Kota Semarang pasti mampir ke makam Ki Ageng Pandanaran,” ucapnya.(*)
Editor: Farah Nazila