SEMARANG, beritajateng.tv – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tetap berjalan meskipun liburan sekolah memasuki masa pro dan kontra. Banyak pihak yang mengkritik kebijakan ini, menganggapnya sebagai langkah yang hanya untuk “menghabiskan anggaran” pemerintah menjelang akhir tahun 2025.
Namun, Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan klarifikasi tentang alasan mereka tetap melanjutkan program ini selama masa liburan sekolah.
Menurut Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang, tuduhan bahwa program MBG hanya untuk “menghabiskan anggaran” sama sekali tidak berdasar.
“Ini bukan soal anggaran yang harus segera dibelanjakan. Kami memang sudah mengelola anggaran dengan sangat efisien. Sehingga anggaran yang ada dapat memberikan manfaat lebih banyak kepada penerima,” tegas Nanik.
Alasan BGN Melanjutkan Program MBG di Masa Liburan
Nanik menjelaskan bahwa meskipun liburan sekolah telah tiba, BGN tetap berkomitmen untuk menjaga konsistensi dalam perbaikan gizi anak-anak Indonesia. Program MBG merupakan upaya jangka panjang untuk mengurangi masalah gizi buruk di Indonesia, dan perbaikan ini harus tetap berlanjut meskipun di luar masa sekolah.
BACA JUGA: SPPG Ledok Salatiga Tetap Salurkan MBG ke Dua Sekolah Saat Libur Nataru, Ini Menunya
Dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk MBG tahun 2025, BGN menargetkan dapat memberikan manfaat kepada 6 juta penerima manfaat, yang terdiri dari anak sekolah serta kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita). Namun, dengan pengelolaan anggaran yang cermat, BGN berhasil memberikan manfaat kepada lebih dari 50 juta anak Indonesia dan kelompok 3B.
“Seharusnya, kita memandang MBG bukan sebagai program yang hanya berfokus pada anggaran, tapi sebagai upaya jangka panjang untuk perbaikan gizi anak-anak kita,” ujar Nanik, menanggapi tuduhan yang beredar.













