“Sehingga batik tulis yang dihasilkan, nantinya akan memiliki ciri khas serta keunikan tersendiri. Dan mampu mewakili jatidiri Desa Lemahireng,” tambah Ariyanti.
Sementara itu, pemilik UKM Batik Gemawang, Ahmad Kholiq Fauzi mengatakan, sangat mengapresiasi semangat para ibu-ibu anggota PKK Desa Lemahireng ini.
Selaku praktisi usaha batik, Fauzi melihat para peserta, yang umumnya anggota PKK sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang ia berikannya maupun oleh tim tutor Batik Gemawang.
“Mereka cukup antusias untuk mengenal berbagai peralatan maupun bahan-bahan yang di butuhkan. Dan juga bagaimana tahapan serta proses batik tulis ini diproduksi,” jelasnya.
Fauzi berharap, semakin banyaknya individu- individu yang menguasai ketrampilan batik tulis juga akan menggairahkan kembali seni batik tulis di Kabupaten Semarang.
Di sisi lain, ia juga berharap agar kondisi ekonomi juga segera membaik dan industri batik bisa kembali bangkit. Seperti sebelum pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Cara Seniman Custom Art Ambarawa Ekspresikan Kebanggan pada Batik, Karya Tembus Internasional
Sehingga para perajin batik juga bisa kembali ‘panen’. “Karena dari usaha batik ini bisa menghasilkan sesuatu yang sangat menjanjikan secara ekonomi,” tambah Fauzi. (*)
Editor: Farah Nazila













