Scroll Untuk Baca Artikel
Feature

Mengenang Perjalanan Nh Dini dari Rumah Masa Kecil di Kampung Sekayu Semarang

×

Mengenang Perjalanan Nh Dini dari Rumah Masa Kecil di Kampung Sekayu Semarang

Sebarkan artikel ini
rumah Nh Dini
Rumah masa kecil Nh Dini di Kampung Sekayu Nomor 348, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau akrab dengan sapaan Nh Dini merupakan sastrawan perempuan yang lahir di Kota Semarang. Salah satu karyanya yang fenomenal berjudul Pertemuan Dua Hati. Karya ini menceritakan kenyataan hidup seorang guru yang masih berusaha untuk menerapkan konsep guru yang idealis di tengah kehidupan yang serta materialistis.

Dalam buku tersebut, Nh Dini menilai sosok guru ideal sangat perlu untuk membantu menciptakan generasi penerus bangsa. Yaitu guru yang bisa menjunjung tinggi bangsanya dengan prestasi, mental, dan moral yang baik.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Nh Dini memang bukanlah sosok yang main-main. Ia bahkan termasuk ke dalam satu dari empat pilar penting sastra Indonesia. Dalam dunia sastra, namanya bersanding dengan penulis besar lain seperti Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis, YB Mangunwijaya, hingga Iwan Simatupang.

BACA JUGA: Tergerus Pembangunan Pusat Perbelanjaan Modern, Begini Kondisi Rumah-Rumah Tua Kampung Sekayu Sekarang

Meski telah tutup usia pada 4 Desember 2018 lalu, jejaknya tersisa dan masih bisa kita lihat hingga saat ini. Salah satunya melalui rumah masa kecilnya di Kampung Sekayu Nomor 348, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Rumah dengan bangunan lawas itu masih berdiri kokoh pada gang sempit dan perkampungan Sekayu yang padat penduduk. Pada masa lalu, sejumlah karya Nh Dini lahir di sekitar rumah itu.

“Salah satunya buku “Padang Ilalang di Belakang Rumah”. Sebelum ada gedung-gedung tinggi seperti sekarang, belakang rumah ini dulu kebun kosong yang tak terawat. Ada kandang bebek. Dini sering memberi makan bebek-bebek itu,” ungkap kerabat Nh Dini, Oeti Siti Adiat yang kini menempati rumah tersebut.

Oeti sapaan akrabnya, menjelaskan, rumah masa lalu Nh Dini sekarang ditempati oleh dua orang. Yaitu ia dan kakak perempuannya. Sayangnya, tak ada lagi peninggalan yang masih tersisa. Mesin ketik, buku, atau barang-barang yang sang sastrawan telah ia wariskan ke anak angkatnya.

Tinggalkan Balasan