SEMARANG, beritajateng.tv – Perkampungan kuno di pusat kota semakin tergerus oleh maraknya pembangunan. Tak terkecuali Kampung Sekayu, di Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, yang masih memiliki banyak rumah tua.
Keberadaan Kampung Sekayu kini kian terhimpit lantaran masifnya pembangunan gedung-gedung modern, yakni gedung Pemerintahan Kota Semarang dan pusat perbelanjaan.
Dari sekian banyaknya gedung modern, salah satu yang paling mencolok adalah keberadaan Mall Paragon yang berbatasan langsung dengan perkampungan.
Uniknya, tak sedikit warga asli Kampung Sekayu yang masih bertahan di tengah tawaran investor yang mengingkan lahan mereka. Hal tersebut tampak dari banyaknya rumah jadul berdinding kayu yang masih berdiri kokoh.
Tokoh Kampung Sekayu, Achmad Arief, menjelaskan, beberapa warga masih mempertahankan bangunan kuno rumahnya lantaran alasan ekonomi. Umumnya, rumah kuno itu ditempati oleh warga yang sudah berumur senja.
BACA JUGA: Tertua di Kota Semarang dan Penuh Sejarah, Begini Seluk-Beluk Kampung Sekayu
Bahkan, kebanyakan bangunan kuno kini sudah tidak berpenghuni karena pemiliknya sudah meninggal dunia.
“Rumah kayu ini masih ada tapi beberapa sudah kosong, yang punya sudah meninggal, tapi ada juga yang masih dihuni,” ujar Achmad Arief saat mengajak beritajateng.tv berkeliling, beberapa waktu yang lalu.
Arief, sapaan akrabnya, menjelaskan, rumah kuno di kampungnya masih terlihat kokoh lantaran menggunakan kayu jati dengan kualitas tinggi. Adapun sang pemilik merawat kuno hanya dengan mengecat ulang tanpa mengubah struktur bangunan.
Meski begitu, di antara rumah kuno yang masih bertahan, umumnya warga Kampung Sekayu telah merenovasi rumahnya menjadi lebih modern. Mereka lantas memanfaatkan lokasi Kampung Sekayu yang strategis.