“Di sini ada buku anak, novel, komik hingga buku pelajaran, cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua,” kata Duta.
Tingkatkan Literasi Anak Sekitar Kampung Pelangi
Lebih lanjut, Duta menjelaskan bahwa tujuan awal berdirinya Microlibrary Warak Kayu adalah untuk meningkatkan minat baca anak-anak, terutama di lingkungan sekitar. Oleh karenanya, fasilitas seperti internet memang tidak disediakan.
“Tujuannya awalnya untuk orang-orang tidak mampu, karena di daerah Kampung Pelangi ini banyak menengah kebawah. Tujuannya menarik minat baca anak dengan konsep taman bacaan. Makanya nggak dipasang wifi biar semua fokus baca, bukan tempat buat nongkrong,” terangnya.
Meski begitu, ia turut senang apabila terdapat pengunjung dari kalangan masyarakat umum. Apalagi, total pengunjung naik drastis akhir-akhir ini setelah viral di sosial media. Yang awalnya hanya 20 orang satu harinya, kini bisa mencapai 70 orang dalam satu hari.
“Beberapa pengunjung mungkin datang karena tempatnya estetik dan unik. Tapi, harapannya mereka bisa datang lagi untuk membaca buku-buku yang ada di sini,” harapnya.
BACA JUGA:Perkuat Budaya Membaca Anak Muda, Dinas Arpus Ajak Pelajar Ramaikan Gerakan Semarang 1000 Literasi
Siapa saja bebas mengunjungi Microlibary Warak Kayu. Perpustakaan ini beroperasi dari hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 09.00 sampai 15.30 WIB dengan jam istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WIB. Serta jangan lupa untuk memakai kaos kaki.(*)
Editor: Farah Nazila