HeadlineJatengKesehatanNews Update

Menparekraf Dorong Wisata Medis di Semarang

×

Menparekraf Dorong Wisata Medis di Semarang

Sebarkan artikel ini
Wisata Medis
Menparekraf berwacana untuk mengembangkan wisata medis di Indonesia sebagai respon banyaknya warga Indonesia yang berobat ke luar negeri, Kamis (16/3/2023). (Yovita - beritajateng.tv).

SEMARANG, 17/3 (beritajateng.tv) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebut Indonesia khususnya Semarang memiliki potensi yang besar sebagai pusat pengembangan medis dan pariwisata kesehatan. Menparekraf optimis bisa membangun wisata medis. Wacana tersebut tersampaikan sesaat setelah mengisi kuliah umum di Unissula Semarang, Kamis (16/3/2023).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan Semarang bisa turut andil mengembangkan wisata medis di Indonesia melalui institusi yang memiliki kajian ilmu kedokteran dan keperawatan. Misalnya saja Unissula Semarang. Kampus ini merupakan universitas yang punya kapasitas kemitraan seperti  wisata kesehatan karena fakultas kedokteran ada, juga bidang keperawatan.

“Unissula Semarang ini merupakan universitas yang punya kapasitas kemitraan dengan beragam bidang, misalnya kesehatan,” tuturnya.

Banyaknya orang Indonesia yang berobat ke luar negeri menjadi sorotan baru-baru ini. Sandiaga Uno menilai sebenarnya Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan wisata kesehatan atau wisata medis sehingga orang luar negeri berobat ke Indonesia sekaligus wisata.

“Kami sedang membangun wisata medis, sedang proses pembangunan di Sanur, Bali. Namun potensi di Kota Semarang juga ada, Kota Semarang yang tidak jauh dari Borobudur atau destinasi lain yang cocok untuk healing,” sambungnya.

Wisata Medis: Solusi Warga Indonesia yang Memilih Berobat ke Luar Negeri

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, orang-orang Indonesia menggelontorkan total dana sekitar Rp. 163 triliun untuk berobat ke luar negeri. Melihat fenomena tersebut, pemerintah berupaya untuk membangun ekosistem kesehatan. Maka dari itu, potensi tersebut seharusnya bisa menjadi project dalam negeri.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan