“Juli-Agustus puncaknya kekeringan, September itu sudah mulai musim penghujan. Artinya, waktu kita pendek (sebelum puncak kemarau tiba),” tegasnya.
Untuk mengatasi bencana, Bergas meminta agar warga di daerah rawan kekeringan mulai menampung air bersih mulai sekarang.
BACA JUGA: Tak Hanya di Jawa Tengah, Kementan Siapkan Langkah Antisipasif Hadapi Kemarau Panjang 2024
Terlebih, kata Bergas, BMKG memprediksi akan turun hujan di sebagian besar wilayah Jawa Tengah hingga 11 Juli 2024.
“Kita masih diuntungkan, karena kita masuk di kemarau basah. Bagi wilayah yang kesulitan air, perlu efisiensi memakai dan menampung air, karena masih ada hujan,” akunya.
Pihaknya pun menyinggung pembangunan sumur bor, semasih ada hujan yang mengguyur di Jawa Tengah.
Atau sekaligus melakukan identifikasi untuk dilakukan sumur bor, begitu,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila