“Ini bisa saja karena pertimbangan-pertimbangan di internal partainya. Terlebih sekarang ini perpolitikan sangat tidak jelas,” katanya.
Walau berdasarkan pengalaman setiap pemilihan umum (pemilu), koalisi partai secara nasional dapat saja berbeda dengan daerah. Namun, kondisi komunikasi politik sekarang ini dinilai Gunawan berubah menjadi tidak karuan arahnya.
“Kalau dari sudut komunikasi politik pun hampir tidak bisa terbaca. Artinya kalau melihat, ini adalah etika atau komunikasi politik carut marut,” ujarnya.
Sebelumnya, Mbak Ita mengisyaratkan tidak maju pada Pilkada 2024. Keputusannya itu berlandaskan oleh faktor keluarga. Yakni karena anak semata wayangnya Muhammad Faras Razin Pradana atau Juon meminta Mbak Ita berhenti berkarier politik.
Meski demikian, ia masih menunggu instruksi dari PDI Perjuangan. Hanya saja, dia berharap keinginan dari hati yang terdalam untuk tidak maju di Pilwalkot Semarang mendatang. (*)
Editor: Elly Amaliyah