Sebab sudah seharusnya, kata Boedya, masyarakat mendapat elpiji 3 kilogram sesuai HET. Oleh sebabnya, pihaknya mendukung pengecer segera merubah statusnya sebagai pangkalan.
Namun, hal itu baginya tak semudah membalikkan telapak tangan.
Faktor kenyamanan dan kemudahan akses menjadi faktor utama mengapa pembelian LPG 3 Kg di pengecer tetap masyarakat minati.
“Apa yang terjadi di lapangan? Masyarakat lebih membutuhkan pembelian yang nyaman. Indomaret contohnya, ke sana sedikit saja, alhasil jadinya jauh. Perlu dibuat [toko kelontong] yang lebih dekat [dari Indomaret tersebut]. Ini pr kita,” pungkas dia.
BACA JUGA: Tegaskan Tak Ada Kelangkaan LPG 3 Kg di Jateng, Dinas ESDM: Hanya Masa Transisi
Berdasarkan data yang beritajateng.tv terima dari Dinas ESDM Jawa Tengah, pengecer gas elpiji 3 kilogram yang didorong menjadi pangkalan itu sudah didorong oleh Pertamina sejak 2024 lalu.
Sejak bulan September 2024, sudah ada penambahan sebanyak 400 pangkalan baru di Jawa Tengah. Hingga saat ini, total ada 54 ribu lebih pangkalan gas elpiji 3 kilogram di Jawa Tengah. (*)
Editor: Farah Nazila