SEMARANG, beritajateng.tv – Lucky Ananta, seorang siswa SD di Mijen, Kota Semarang, gagal masuk ke SMP negeri dalam PPDB karena nilai piagam internasionalnya di-downgrade oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Hal tersebut terungkap setelah ayahnya, Dimas Kurniadi, membagikan kisah Lucky di media sosial TikTok. Padahal, anaknya berbekal sertifikat kejuaraan di “12th Bali International Choir Festival”.
“Kisah sedih Lucky Ananta, gagal PPDB nilai [piagam] prestasi diturunkan oleh Disdik di hari terakhir pendaftaran,” tulis Dimas dalam kontennya.
Saat dikonfirmasi, Dimas berkesempatan menceritakan kronologi anaknya gagal lolos di SMP negeri manapun.
Ia menjelaskan, Lucky terlebih dahulu mendaftar di jalur zonasi yang memang memiliki persentase terbanyak.
Saat itu, ia memiliki tiga opsi SMP yang ada di zonasinya, yaitu SMPN 16 Semarang, SMPN 23 Semarang, dan SMPN 45 Semarang.
BACA JUGA: Soal Piagam Palsu di PPDB, Dinas Pendidikan Panggil Kepala SMPN 1 Semarang
“Daftar jalur zonasi di SMPN 45 enggak masuk, di SMPN 23 tergeser enggak masuk juga, akhirnya SMPN 16 hasilnya juga sama, enggak masuk,” ceritanya saat beritajateng.tv hubungi, Jumat, 5 Juli 2024.
Merasa resah, ia kemudian menghubungi customer service Dinas Pendidikan Kota Semarang. Lalu, customer service Disdik Kota Semarang mengarahkan untuk mencoba jalur prestasi.
Beruntung, Lucky sudah memiliki sertifikat yang telah terverifikasi di aplikasi SANG JUARA. Dengan sertifikat itu, ia kemudian mendaftarkan sang anak ke SMPN 45 Semarang dan berhak atas tambahan sebesar 3 poin karena sertifikatnya bertaraf internasional.
Semuanya berjalan lancar hingga hari terakhir. Bahkan, pukul 16.00 WIB, nama Lucky masih aman berada di daftar calon siswa lolos di SMPN 45 Semarang.