Harapannya adalah bahwa nelayan ekonomis dapat menikmatinya sekarang dengan kegiatan pemrosesan itu.
“Kami memiliki pembinaan seperti Poklagar, di Tambaklorok, beberapa membuat ikan asin, trasi. Dan kelompok-kelompok yang membuat cangkang hijau dibuat menjadi kerupuk,” tambahnya.
Selain itu, ada juga kelompok pembudidaya, pondakings, kjt net pools. “Kemarin kekuatan kerja sama Indonesia, UNNES ada proses olahan memasak perikanan dan ada bantuan CSR dalam bentuk pembuatan pelet. Ini dapat membantu mengurangi biaya produksi untuk kelompok tani perikanan. Jadi bisa menjadi sinergi,” katanya. .
Berapa banyak kelompok bisnis atau UMKM saat ini di kota Semarang membuat produk perikanan, yaitu sekitar 500 unit bisnis.
“Di Tambaklorok sendiri, proses pelatihan perikanan olahan dilakukan setiap tahun. Yaitu, seperti membuat inovasi hidrindor, misalnya, produk Krispy dan Abon sekarang menjamur. Adapun jumlah nelayan di kota Semarang di sekitar 1500 nelayan, “pungkasnya. (AK / EL)