Alasan harga mobil Vellfire “ambruk” di Jepang
Namun, Heni kemudian menjelaskan alasan di balik harga jual yang sangat murah. Ia menyebutkan bahwa mobil Vellfire tersebut mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada bagian transmisi, yang diperkirakan membutuhkan biaya servis Rp60–70 juta.
“Daripada bayar biaya perawatan mahal, orang Jepang lebih memilih membeli mobil baru. Suamiku beli mobil itu 5 tahun lalu seharga Rp200 juta, tapi sekarang sudah berusia 15 tahun dan kilometernya mendekati 100 ribu. Jadi Rp7 juta itu malah lumayan, biasanya cuma laku Rp2-3 juta,” jelasnya.
Fenomena ini mencerminkan budaya otomotif Jepang, di mana mobil tua di anggap tidak efisien untuk dipelihara karena pajak dan biaya servis yang tinggi. Bahkan, menurut pengakuan beberapa WNI lainnya, mobil bisa berganti setiap dua tahun karena regulasi dan insentif pembelian mobil baru yang menggiurkan di Negeri Sakura.
BACA JUGA: Video Viral Petugas Perhutani Blora Kejar Pelaku Ilegal Logging, Beri Tembakan Peringatan
Video ini tak hanya viral di TikTok, tetapi juga memicu diskusi di media sosial lainnya. Beberapa netizen Indonesia pun bertanya-tanya apakah mereka bisa membeli mobil bekas dari Jepang dan membawanya pulang ke tanah air.
“Beli mobil bekas di Jepang terus di bawa ke Indonesia boleh nggak?” tanya salah satu pengguna.
“Di Jepang mobil kayak motor, murah dan biasa aja. Di Indonesia bisa jadi barang mewah,” tulis pengguna lain.
Fenomena ini membuka mata banyak orang soal perbedaan besar dalam budaya kendaraan antara Jepang dan Indonesia. Mobil Vellfire yang di Indonesia jadi simbol kemewahan, di Jepang bisa berakhir di gudang barang bekas. (*)