SEMARANG, beritajateng.tv – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah selama sepekan terakhir. Per hari ini, Kamis, 18 April 2024, kurs rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Melemahnya nilai tukar rupiah tentu bukan kabar baik bagi para pelaku industri. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi, pun mengungkapkan kekhawatirannya akan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Menurut Frans Kongi, lemahnya kurs rupiah dapat merugikan pertumbuhan kinerja sektor manufaktur.
“Kalau dolar naik sudah barang tentu sangat berpengaruh terhadap industri kita di dalam negeri. Karena bahan baku kita 80 persen masih kita impor,” katanya saat beritajateng.tv hubungi, Kamis, 18 April 2024.
BACA JUGA: Cerita Dina Prasetyawan Geluti Seni Terapan, Berhasil Raih Ribuan Dolar dari Threadless
Frans mewanti-wanti, jika kondisi saat ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan membahayakan perekonomian dalam negeri. Khususnya bagi para individu yang bekerja di sektor industri.
Pasalnya, jebloknya kurs rupiah bisa menganggu produksi dalam negeri. Ia mencontohkan, banyak pabrik yang masih mengimpor sejumlah komponen.
Sedangkan biaya impor dibayarkan dalam bentuk dolar AS. Sehingga, ketika biaya produksi semakin tinggi, maka daya saing produk dalam negeri akan menurun ketika diekspor ke luar negeri.