“Misalnya biaya kapal ekspor, sekarang naik 2 kali lipat. Ini sudah menambah beban biaya produksi, itu bisa mengurangi daya saing produk kita di luar negeri,” jelasnya.
Nilai tukar rupiah pengaruhi produksi dan karyawan
Menurut Frans Kongi, bulan Mei nanti akan menjadi masa penentuan nasib pengusaha dalam negeri. Apabila pemerintah gagal mengendalikan nilai tukar rupiah, bukan tidak mungkin banyak pengusaha yang gulung tikar.
Di sisi lain, Frans menyebut bahwa pengurangan kapasitas produksi hingga 50 persen dan pengurangan jam kerja karyawan bisa menjadi solusi terbaik.
“Saya harap tidak sampai PHK, paling produksi tidak bisa jalan secara maksimal, harapannya jangan sampai lebih curam lagi,” ucapnya.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Tembus Rp1,2 Juta per Gram, APEPI Semarang: Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ia pun berharap, pemerintah bisa cepat tanggap dalam menangani kondisi ini. Salah satunya dengan memberikan intensif-intensif di bagi pengusaha ekspor-impor.
“Kita harapkan pemerintah melihat kondisi ini supaya kita di industri ini bisa bertahan, berkembang, dan betumbuh,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi