Dari situlah Adi mulai melancarkan terornya dengan cara menguntit Nimas lewat update lokasi dari Path.
“Dia tiba-tiba hubungi aku di Twitter, bilang, ‘Nimas cantik, aku di depan gerbang sekolahmu.’ ‘Nimas, aku nyamperin ke sekolahmu ya.’ ‘Nimas, aku pulang dulu ya. Kamu gak keluar,'” tuturnya menirukan pesan Adi.
BACA JUGA: Berawal dari Uang Rp5 Ribu, Wanita di Surabaya Ini Distalking Teman SMP Selama 10 Tahun
Menanggapi hal itu, ia pun merasa takut dengan keakuan Adi yang menurutnya kelewatan.
“Ya takut, kenapa dia sampai begitu. Ngapain? Sampai teman-teman [SMA] ngumpetin aku di ruangan lain,” ucapnya.
Serangkaian teror tersebut, kata Nimas, baru di Twitter saja. Ia menyebut sebelumnya Adi telah menerornya di Instagram dengan cara yang sama, yakni membuat banyak akun medsos untuk menghubunginya.
“Dulu pertama kali neror di Instagram. Sudah aku blok, terus [dia] bikin [akun] lagi. Bahkan di Twitter [dia bikin] 440 akun [untuk neror],” kata Nimas. (*)