“Mau tidak mau, kita harus kita harus terus belajar dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai lama yang maslahat, juga beradaptasi dengan nilai-nilai baru yang lebih maslahat. Saya harap warga nahdliyin mau untuk terus belajar,” paparnya.
Muzammil turut menceritakan di balik tema ‘Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia’ yang NU gagas di tahun ini. Pihaknya menilai, hal itu tak terlepas untuk mengikut sertakan Indonesia kembali kepada cita-cita dan tujuan nasionalnya.
“Agar Bangsa Indonesia ini tetap bersatu dan dapat mencapai cita-cita serta tujuan nasionalnya. Agar masyarakat adil dan makmur,” tegasnya.
Tak lupa, kepatuhan pada ulama juga turut menjadi pesan penting yang ia sampaikan di hari 101 tahun berdirinya NU tersebut. Alasannya, eksistensi NU hingga saat ini tak terlepas dari perjuangan kyai pendahulu.
“Kita ikuti para alim ulama sebagai pemimpin kita. Kalau ada perbedaan pendapat di antara ulama kita, maka kita ikuti ulama yang mampu memberikan keteladanan yang baik untuk mencapai ridho Allah SWT. Sekiranya kita belum bisa mengikuti ulama, maka setidak-tidaknya kita punya rasa hormat kepada para ulama, karena beliau-beliau Allah SWT kehendaki mendapatkan ilmu dan amal kebaikan yang banyak,” tandas Muzammil. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi