SEMARANG, beritajateng.tv – Empat oknum anggota TNI diduga melakukan pengeroyokan terhadap dua warga sipil asal Surabaya, Kamis, 25 Juli 2024, dini hari di Semarang. Kuat dugaan, salah satu pelaku merupakan TNI berpangkat perwira.
“Menurut informasi yang masih belum kami pastikan, ada yang berpangkat perwira,” kata kuasa hukum korban, Setiawan usai melaporkan insiden tersebut ke Polrestabes Semarang, Sabtu, 27 Juli 2024.
Setiawan membeberkan, Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/5 Semarang telah mengakui jika empat anggotanya terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Pihak kuasa hukum bahkan telah mengantongi keempat nama tersebut.
BACA JUGA: Dugaan Pengeroyokan oleh Empat Oknum TNI, Pengusaha Surabaya Lapor ke Polrestabes Semarang
Sementara dua korban dalam pengeroyokan ini adalah dua warga sipil asal Surabaya. Yaitu Jonsun Wakum dan supirnya, Farid Catur.
“Sebelum ke sini (Polrestabes) kami sempet ketemu penyidik dari Denpom atau TNI yang menyatakan bahwa membenarkan anggotanya yang sekarang sedang dalam pemeriksaan,” katanya.
Aniaya gunakan benda tumpul hingga korban tak sadarkan diri
Setiawan menerangkan, aksi pengeroyokan terjadi saat korban berusaha melerai perkelahian antar sekelompok orang. Akan tetapi, korban malah menjadi sasaran amukan orang yang sedang berkelahi itu.
Adapun pengeroyokan ini terlaksana dengan berbagai cara. Mulai dari menggunakan senjata benda tumpul, stang motor, hingga tangan kosong.
Parahnya lagi, aksi pengeroyokan masih berlanjut meski korban sudah tidak sadarkan diri.
“Jonsum Wakum saat posisi sudah terkapar tersimbah darah itu masih diinjak-injak oleh sekelompok orang itu, diperlakukan tidak selayaknya manusia,” bebernya.
Akibat pengeroyokan itu, Jonsun Wakum sempat tidak sadarkan diri selama beberapa jam. Seluruh muka korban lebam, kakinya pincang, dan berdasarkan hasil CT Scan terdapat keretakan di hidungnya.