Hasilnya, eksperimen menunjukkan bahwa komposit daur ulang poliester memiliki kekuatan mekanis yang sangat baik dan mampu menahan beban signifikan.
“Selain itu juga terbukti layak pakai dalam pembuatan lambung kapal, dengan keunggulan tambahan berupa pengurangan limbah dan dampak lingkungan,” bebernya.
BACA JUGA: Video Kapal Kirana 1 Terbakar di Perairan Semarang
Sementara itu, lanjut Alex, proses pengerjaan kapal ini memakan waktu sekitar 2,5 bulan lamanya. Sementara proses paling lama ialah pada pengujian material sebelum pencetakan.
“Untuk ide atau maket dari kapal sudah kami perlombaan di Indonesia Investor Day di bulan September lalu dan kami meraih silver medal. Rencananya nanti akan ke Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Semarang untuk mendaftarkan HAKI,” papar Alex.
Rencananya, kapal tersebut juga akan ikut serta dalam perlombaan Monaco Energy Boat Challenge pada bulan Juli 2025 mendatang.
Setelah ikut serta dalam perlombaan nanti, Alex berencana untuk memamerkan kapal itu di Pantai Marina atau dalam kesempatan lain demi mendukung transisi energi di Indonesia, terutama di Kota Semarang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi