Menurutnya, aspek keamanan dan keselamatan pengunjung memang ia kedepankan untuk Jembatan Kaca Tinjomoyo. Sesuai arahan Wali Kota Semarang sebelum adanya kejadian jembatan kaca pecah di Banyumas.
Rencananya, kata dia, operasional Jembatan Kaca Tinjomoyo baru bisa setelah penyelesaian kegiatan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 maupun APBD Kota Semarang 2024.
Selain kajian K3, ada beberapa penambahan, seperti ruas sebelah timur, sarana prasarana pendukung untuk kelengkapan operasional jembatan kaca. Seperti jaring pengaman, peninggian ‘safety railing’, dan pemberian penyekat.
Nantinya, Wing menambahkan bahwa operasionalisasi jembatan kaca tersebut di iringi penyiapan sumber daya manusia (SDM). Utamanya yang memiliki sertifikasi K3, khususnya dalam pengelolaan kondisi di ketinggian.
“Jadi, enggak asal K3 biasa saja. Harus memiliki keahlian dan kemampuan dalam mengelola di ketinggian. Biasanya temen-temen dari ‘climbing’, panjat tebing yang memiliki sertifikasi seperti itu. Ini sedang proses tahapan,” katanya lagi. (*)
Editor: Elly Amaliyah