Setelah tiba di rumah kontrakan bercat biru tersebut, kedua tersangka mengaku menerima kiriman paket 3 hari kemudian. Setelah membuka paket yang berisi alat press tersebut, kedua tersangka langsung menghubungi aktor yang mereka temui sebelumnya di daerah Simpang Lima.
BACA JUGA: Polda Jateng Tangkap 249 Tersangka Kasus Narkoba, Salah Satunya Jaringan Malaysia
“Aktor tadi itulah yang kasih instruksi cara operasi alat. Singkat cerita, bahan-bahan itu diracik sedemikian rupa, ditimbang, kemudian dihaluskan dengan blender. Kemudian dimasukkan ke alat cetak dan menjadi bentuk tablet plus kapsul,” paparnya.
Jaringan narkoba beroperasi di Semarang dan Tangerang
Wilayah operasi mereka tak hanya ada Kota Semarang saja. Kabupaten Tangerang, Banten juga menjadi sasaran pabrik ekstasi jaringan internasional tersebut.
Namun hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami mengapa 2 lokasi tersebut yang menjadi pilihan sekelompok pelaku dalam menjalankan aksinya.
“Kalau melihat dari wilayah operasi, dengan ada di Banten, ada di Semarang, kesimpulan kami ini bukan hanya jaringan dalam negeri, tetapi jaringan luar negeri. Buktinya alat cetaknya juga dari luar negeri,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bawa Obat Terlarang, Pemuda Asal Semarang Dibekuk Satresnarkoba Polres Blora
“Bahan-bahannya juga dari luar negeri, tak ada yang bisa beli dari dalam negeri. Kami bertanya-tanya kenapa yang jadi pilihan Tangerang dan Semarang,” imbuhnya.
Tak lupa, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu melapor pada kepolisian jika mengetahui informasi terkait jaringan narkoba ini.
“Saya berpesan untuk disampaikan kepada kami, karena dengan terungkapnya peristiwa ini setidaknya kami dari kepolisian menyelamatkan 440.778 jiwa tadi,” pungkasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto