“Tembalang yang tadinya tidak diperkirakan juga terjadi banjir. Artinya, pemerintah harus bisa mengantisipasi di 16 kecamatan, jangan sampai daerah yang tidak langganan banjir jadi banjir,” paparnya.
Hadapi ancaman banjir, pompa air tak cukup mengatasi
Lebih lanjut, Mila turut menyoroti kegunaan pompa air dalam mengatasi banjir. Ia mencontohkan, rumah pompa air di Tanah Mas bisa dibilang mencukupi karena jumlahnya memadai.
Meski begitu, pompa air hanya bisa berfungsi maksimal ketika debit air tidak dalam jumlah banyak. Sementara jika debit air cukup tinggi, maka pompa air akan bekerja sangat berat dan tidak seimbang dengan debit air yang ada.
“Sebesar apa pompa yang kita mau buat untuk kemudian bisa memompa air? Artinya, yang perlu diperhatikan adalah saluran dan drainase lancar mengalirkan air sampai ke laut,” tekannya.
BACA JUGA: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Pekalongan, BPBD Jateng Ungkap 27 Warga Petungkriyono Hilang
Ia mengingatkan, pemerintah semestinya mulai bergerak untuk menyiapkan datangnya puncak musim hujan. Salah satunya yakni dengan normalisasi atau pembersihan sampah di saluran drainase.
Jangan sampai, ia menambahkan, bencana banjir terulang kembali karena tidak adanya persiapan yang matang.
“Harapannya pemerintah telah belajar dan menyiapkan seluruh armadanya, supaya nanti tidak ada wilayah-wilayah yang tidak terpantau dengan baik,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi