Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Panas Menyengat di Kota Semarang karena Heat Wave? Begini Penjelasan BMKG Ahmad Yani

×

Panas Menyengat di Kota Semarang karena Heat Wave? Begini Penjelasan BMKG Ahmad Yani

Sebarkan artikel ini
Panas Semarang
Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Rany Puspita Eka Wati, saat ditemui di kantornya, Selasa, 21 Mei 2024 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

“Di dataran rendah, terutama dekat dengan pesisir, itu biasanya paling panas. Kota Semarang masuk karena kita paling dekat [pesisir], termasuk panas memang,” bebernya.

BMKG Ahmad Yani Semarang sebut kemarau panas tak sepanjang tahun lalu, El Nino mulai berganti La Nina

Lebih lanjut, kendati Jawa Tengah telah memasuki musim kemarau, Rany mengungkap potensi turun hujan masih bisa terjadi.

“Masih ada potensi turun hujan, terutama wilayah pegunungan tengah dan Pantura bagian selatan itu kan dataran tinggi. Potensi hujan ringan dan sedang,” akunya.

Sementara untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya, lanjut Rany, potensi turun hujan masih ada. Hanya saja, intensitasnya sedikit.

“Karena di situ sudah kemarau. Kalau pun ada di Semarang, itu hujan lokal dan hujan ringan saja,” akunya.

BACA JUGA: BMKG: Waspada Hujan Lebat hingga Puting Beliung Sepekan Mendatang di Daerah Jateng Ini, di Mana Saja?

Tak seperti musim kemarau yang disertai El Nino seperti tahun 2023 silam, Rany menyebut kemarau 2024 menuju normal.

“El Nino itu dia menuju ke normal ya, sudah mau masuk La Nina. Kemungkinan [kemarau] tidak selama tahun-tahun sebelumnya,“ jelasnya.

Lebih lanjut, Rany meminta masyarakat yang bepergian ke luar rumah untuk menggunakan tabir surya, payung, jaket, dan pelindung tubuh lainnya agar tak kepanasan.

“Perbanyak air putih dan juga tetap update informasi cuaca karena cuaca cepet sekali berubah,” tandasnya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan