“Di dataran rendah, terutama dekat dengan pesisir, itu biasanya paling panas. Kota Semarang masuk karena kita paling dekat [pesisir], termasuk panas memang,” bebernya.
BMKG Ahmad Yani Semarang sebut kemarau panas tak sepanjang tahun lalu, El Nino mulai berganti La Nina
Lebih lanjut, kendati Jawa Tengah telah memasuki musim kemarau, Rany mengungkap potensi turun hujan masih bisa terjadi.
“Masih ada potensi turun hujan, terutama wilayah pegunungan tengah dan Pantura bagian selatan itu kan dataran tinggi. Potensi hujan ringan dan sedang,” akunya.
Sementara untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya, lanjut Rany, potensi turun hujan masih ada. Hanya saja, intensitasnya sedikit.
“Karena di situ sudah kemarau. Kalau pun ada di Semarang, itu hujan lokal dan hujan ringan saja,” akunya.
Tak seperti musim kemarau yang disertai El Nino seperti tahun 2023 silam, Rany menyebut kemarau 2024 menuju normal.
“El Nino itu dia menuju ke normal ya, sudah mau masuk La Nina. Kemungkinan [kemarau] tidak selama tahun-tahun sebelumnya,“ jelasnya.
Lebih lanjut, Rany meminta masyarakat yang bepergian ke luar rumah untuk menggunakan tabir surya, payung, jaket, dan pelindung tubuh lainnya agar tak kepanasan.
“Perbanyak air putih dan juga tetap update informasi cuaca karena cuaca cepet sekali berubah,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi