Total penduduk di wilayah tersebut, kata Imam, mencapai sekitar 565 ribu jiwa atau sepertiga dari total populasi Brebes.
BACA JUGA: Anggota DPD RI Usul Jateng Bagian Selatan Daerah Khusus Penyangga Pangan Nasional: Sebut Ini Jasela
“Sekitar 36 persen dari total penduduk Brebes ada di selatan. Jadi wajar kalau kami memperjuangkan agar pelayanan lebih dekat,” imbuh Imam.
Dari sisi ekonomi, Imam menilai Brebes selatan memiliki daya dukung yang kuat. Sektor pertanian dan perdagangan berkembang pesat, ditopang oleh kehadiran berbagai lembaga keuangan dan pendidikan.
Namun, kata dia, ketimpangan pembangunan masih terasa tajam, terutama pada infrastruktur dasar dan layanan publik.
“Kalau dunia perdagangan dan perbankan, Bumiayu dan sekitarnya itu lebih baik. Bank BUMN semua ada, pertanian hidup, perkebunan baik, perdagangan juga jalan. Cuma pelayanan dan infrastruktur yang kurang,” kata Imam.
Ia juga menyoroti indikator kesejahteraan masyarakat yang belum membaik. “IPM Brebes itu terendah se-Jawa Tengah. Supaya IPM naik, ya kita harus memisahkan diri guna kesejahteraan. Kalau masyarakatnya sejahtera, IPM akan lebih baik,” ucapnya.
Selain sektor ekonomi, Brebes bagian selatan diklaim memiliki banyak lembaga pendidikan tinggi. Imam menyebut keberadaan universitas menjadi bukti bahwa daerah ini telah memiliki modal sosial dan sumber daya manusia yang cukup untuk berdiri sendiri.
“Ada Universitas Muhammadiyah Brebes (UMBS) di Bumiayu, STAI Al-Hikmah 2 Brebes, dan banyak kampus lainnya,” ungkapnya.
Butuh political will Pemprov Jateng dan Pemerintah RI, Bupati Brebes beri lampu hijau soal pemekaran
Lebih jauh, Imam memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes mendukung penuh proses pemekaran ini. Bupati Brebes, kata dia, menyerahkan seluruh tahapan lanjutan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Bupati Brebes setuju, lanjutkan karena sudah ranahnya provinsi,” tegasnya.
Ia menilai, hambatan utama yang tersisa hanyalah political will di tingkat provinsi dan pusat. Menurutnya, jika ada komitmen bersama, proses administrasi bisa segera berjalan tanpa kendala.
BACA JUGA: Wacana Pemekaran di Brebes-Banyumas, Gus Yasin: Fiskalnya Mampu Tidak Kalau jadi Kabupaten Baru?
“Kalau bicara kemampuan daerah, semua tidak mampu. Tapi tetap dibantu dong APBN pusat. Kabupaten lain saja bisa, apalagi kita yang punya sumber daya manusia dan sumber daya alam,” tutur Imam.
Brebes selatan, kata Imam, memiliki potensi besar dari sektor perkebunan teh, sumber air, serta hasil pertanian yang juga berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, pembangunan belum merata karena wilayah selatan selama ini cenderung tertinggal.
“Pembangunannya memang tidak bisa merata. Infrastruktur dan pelayanan masih kurang, apalagi jarak kami jauh. Ke Brebes saja harus lewat Kabupaten Tegal dan Kota Tegal dulu. Dua jam, dua jam setengah kalau naik mobil pribadi,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













