Semarang, 14/7 (BeritaJateng.tv) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan terus mendorong penggunaan bahan bakar gas (BBG) pada armada lain selain Trans Semarang.
Rencananya pemasangan konverter gas akan dilakukan pada truk sampah, untuk menuju Kota Semarang yang ramah lingkingan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan, sejak tahun 2018 lalu upaya mengembangkan BBG sudah dilakukan Pemkot Semarang kepada armada Trans Semarang, agar lebih ramah lingkungan. Saat itu kemudian armada Trans Semarang dipasangi konverter gas, sekitar tahun 2019.
“Setelah konverter terpasang, tantangannya adalah suplai gas yang masih kecil. Saat itu saya lapor ke Pak Dirjen Migas, dan beliau merespon cepat sampai saat ini progam ini bisa berjalan,” katanya usai peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Terminal Penggaron, Kamis (14/7)
Pria yang akrab disapa Hendi ini menerangkan, adanya dua SPBG yang diresmikan yakni Penggaron dan Mangkang, serta sebelumnya di Kaligawe, progam pengalihan BBG Trans Semarang pun akan terus dilakukan. Apalagi saat ini masih ada 117 armada yang belum terpasang konverter kit.
“Alatnya dari 249 tinggal sisa 117 unit yang belum pakai gas. Sebentar lagi APBD selesai sehingga semua BRT kita bisa pakai gas,” jelasnya.
Trans Semarang, kata dia, sempat menghentikan penggunaan gas karena kekurangan suplai. Namun Agustus tahun lalu, Trans Semarang kembali memanfaatkan bahan bakar gas dengan porsi sekitar 30 persen sampai 40 persen dan sisanya masih menggunakan Solar.
Hendi menerangkan, pihaknya berencanay akan memasang konverter gas untuk truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. Setelah Trans Semarang dan truk sampah bisa memakai gas, penggunaan BBG akan diperluas pada armada milik dinas lain.