“Harapan saya ini sebuah gerakan yang tidak hanya di pemkot saja. Teman-teman yang mau beli kendaraan bisa mulai membeli kendaraan yang efisien dan menggunakan tenaga listrik,” ucapnya.
Hendi mengatakan nantinya kendaraan yang ada di lingkungan Pemkot Semarang juga rencananya akan beralih menjadi kendaraan listrik yang memang lebih ramah lingkungan. Tapi, Hendi menyebut jika hal tersebut masih akan melihat anggaran APBD Kota Semarang.
Harapannya dengan semakin banyaknya kendaraan listrik yang ada di Kota Semarang maka tidak menutup kemungkinan akan dibangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
“Sebulan yang lalu kami audiensi dengan migas akan mengeluarkan SPKLU di Balai kota. Busnya belum datang jadi belum diajukan. Tapi, beliau punya rencana itu,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT MAB, Kelik Irwantono menyampaikan, bus listrik yang dipesan oleh Pemkot Semarang ini memiliki kapasitas baterai 315 kilowatt hour (KWh), dengan jarak tempuh mencapai 250 kilometer untuk satu kali pengisian daya.
Ia mengatakan, bus dengan panjang 12 meter ini adalah kendaraan yang sangat efisien. Pasalnya dari segi sparepart, bus ini hanya menggunakan puluhan sparepart yang membuat perawatannya sangat mudah. Bus ini tidka perlu ada penggantian oli, hanya cukup menyemprot bagian yang kotor untuk dibersihkan.
“Bus ini sangat efisien dibanding bus yang menggunakan solar. Bahkan perbandingannya sepertiga dari bua konvensional,” ujarnya.
Sementara untuk alat pengaman, bus ini dilengkapi fasilitas penunjang keamanan seperti alat pemadam kebakaran, pemecah kaca, kamera dan lainnya. (Ak/El)