“Jamu menjadi warisan nusantara, maka saya berpesan kepada para pelaku UMKM obat tradisional dan jamu, jangan sekali-sekali melakukan pembuatan jamu tradisional yang disertai atau dicampur bahan obat kimia,” pintanya.
Untuk menarik kepercayaan konsumen, menurut wagub, para pelaku UMKM obat tradisional dan jamu gendong yang saat ini sudah berjalan perlu dibekali story telling atau cerita. Sehingga ketika ada anak muda atau warga asing bertanya tentang produk jamu, penjual jamu dapat bercerita tentang nenek moyang kita menemukan tanaman kemudian menumbuhkan dan mengolah berbagai jenis tanaman menjadi obat tradisional yang mujarab.
Kepala BPOM RI Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, BPOM akan mendampingi pelaku UMKM obat herbal sehingga berbagai produk herbal yang berpotensi sebagai herbal jamu bisa menjadi obat melalui pendampingan hilirisasi. Sehingga nantinya akan berkembang melalui penelitian dan pengembangan menjadi obat herbal berstandar.
“Adalah dari hulu ke hilir karena ada berbagai aspek yang bisa dikembangkan bersama-sama dengan berbagai pihak. Diantaranya dengan pemerintah daerah, asosiasi pengusaha, organisasi masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas jamu Indonesia, tidak hanya di Jawa tetapi di seluruh Indonesia,” katanya. (Ak/El)