Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Penderita Diabetes Terus Meningkat, IDI Kota Semarang Dorong Peran Pemerintah Jaga Lifestyle Warganya

×

Penderita Diabetes Terus Meningkat, IDI Kota Semarang Dorong Peran Pemerintah Jaga Lifestyle Warganya

Sebarkan artikel ini
ilustrasi penyakit gula atau diabetes
ilustrasi penyakit gula atau diabetes. (Foto: Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tvDiabetes merupakan penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung. Sayangnya, penderita diabetes mengalami peningkatan hingga dua sampai tiga kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, dr Sigit Kirana Lintang Bhima mengungkapkan, angka pengidap penyakit gula ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring waktu. Mengingat minuman atau makanan manis yang semakin mudah masyarakat dapatkan.

Ia turut menyoroti penggunaan susu bayi atau susu formula yang memiliki kandungan gula tinggi. Menurutnya, susu formula kurang pas untuk bayi karena lebih dominan kandungan gula ketimbang nutrisi yang lain.

“Dari kita kecil udah terbiasa minuman manis bergula, jadi begitu gede kita seperti susah terlepas dari kebiasaan waktu bayi,” kata dr Sigid saat beritajateng.tv hubungi, Senin, 29 Juli 2024.

Ia menuturkan, penyakit gula sebenarnya adalah penyakit keturunan. Artinya, seseorang memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena penyakit gula ketika orang tuanya telah terkena penyakit gula tersebut.

BACA JUGA: Tolak Minum Air Putih karena Pahit, Bocah 14 Tahun Idap Penyakit Ginjal

Namun, tak jarang seseorang tanpa riwayat keturunan bisa mengidap penyakit gula. Apalagi dengan pola hidup saat ini, anak muda lebih rentan terkena diabetes dan juga obesitas.

“Kalau dulu orang tua kita pola makannya oke, bagus, sekarang junkfood, banyak gula, kopi kekinian yang isinya banyakan gula, otomatis dengan pola hidup meningkatkan risiko diabetes, dan munculnya usia lebih muda,” sambungnya.

Lebih lanjut, kurangnya aktivitas di luar ruangan juga turut menambah risiko seseorang terkena penyakit gula. Sayangnya, warga Indonesia, tak terkecuali Semarang, tidak memiliki budaya berjalan kaki.

Sehingga, lanjut dr Sigit, semua sektor harus ikut andil dalam menangani hal ini. Tak terkecuali pemerintah yang harus turun tangan dalam menangani gaya hidup warganya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik di sini.

Tinggalkan Balasan