Scroll Untuk Baca Artikel
Peristiwa

Pengakuan Pesilat Semarang Pengeroyokan Gegara Kaus Gambar Anjing

×

Pengakuan Pesilat Semarang Pengeroyokan Gegara Kaus Gambar Anjing

Sebarkan artikel ini
yudi
Yudi (tengah), pelaku pengeroyokan pemuda di Genuk, Semarang, Jawa Tengah, saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolrestabes Semarang, Senin (5/8/2024).

SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak lima anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ditangkap usai melakukan pengeroyokan terhadap pria muda, YS di Semarang, Jawa Tengah.

Kelima pelaku dalam peristiwa itu masing-masing SYA (22) warga Kabupaten Grobogan, GS (23) dan GPK (27) warga Kota Semarang, RZ (24) warga Kabupaten Blora, dan RDS (19) warga Kabupaten Tuban.

Pengeroyokan tersebut terjadi pada 27 Juli 2024 di indekos korban yang berlokasi di  Jalan Pulosari Raya, Genuk, Kota Semarang.

Dugaan pemicu dari pengeroyokan ini tak lain adalah gambar di kaus yang korban kenakan.

Sebelumnya, korban YS melakukan live pada Jumat, 26 Juli 2024. Pelaku, R yang merupakan anggota pesilat itu tersinggung dengan kaus yang korban kenakan saat melakukan siaran langsung.

“Korban diduga menggunakan kaus yang tulisannya menyinggung para anggota perguruan silat itu,” kata Andika, Senin 5 Agustus 2024.

“Korban melakukan live di TikTok dengan memakai kaus bergambar anjing dengan tanda silang dan bertuliskan PANATIK (Pasukan Anti Kirik/Anjing)” lanjutnya.

BACA JUGA: Aniaya Korban Gegara Kaus Bergambar Anjing, 5 Pesilat Semarang Terancam 7 Tahun Penjara

R dan YS merupakan satu rekan kerja dan mengontrak di tempat yang sama, yakni di Jalan Pulosari Raya, Genuk, Semarang.

Usai melihat live tersebut, R lalu menghubungi rekan perguruan silatnya dan malamnya membawa SY dan tiga orang lainnya ke indekos YS.

Yudi, salah satu pelaku menyebut bahwa setelah acara perguruan silat di Ungaran, mendapati kabar terkait kejadian ini.

Yudi menyebut awalnya pergi acara perkumpulan Perguruan di Kabupaten Semarang, lalu dengan masih mengenakan seragam berlogo PSHT, dia datang lagi ke kontrakan korban di Genuk Semarang.

“Saya takut di posisi itu, Rendi kenapa-kenapa. Terus saya ke lokasi, terus (korban) sudah dipukul-pukuli,” katanya.

“Saya naik ke atas, tak memukul sama sekali, hanya menyapu dan menyepak punggung (korban),” jelasnya.

Meski demikian, ia juga menyebut tidak tahu orang-orang lain yang menghajar korban.

“Saya nggak tahu siapa saja, kayaknya sekitar 10 orang,” ujarnya.

Sementara, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena meski sudah mengamankan lima pelaku, saat ini petugas juga masih melakukan pengembangan dan dugaannya masih ada pelaku pengeroyokan lain.

“Saat ini jumlah lima orang. Akan dilakukan pengembangan lagi. Kami ada rekaman video. Saat mereka datang ada yang masih memakai seragam silat,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan